Orang tua kecewa karena anak-anak tidak bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kemauan mereka, bahkan saking kecewanya sampai kadang menyesal telah melahirkan mereka ke dunia. Sebaliknya, anak-anak pun putus asa karena mendapati orang tuanya berlaku kasar dan tidak pernah mengerti mereka; Ada yang kecewa karena walaupun telah berbuat baik, tapi selalu saja ada yang menyalahkan dan tidak mengertinya; Pokoknya, banyak di antara kita kecewa ketika harapan dan dambaan hati kandas, bukan hanya karena kelemahan dan keterbatasan kita, tapi juga karena sikap dan tingka orang lain, bahkan mereka yang kita cintai.
Pagi ini, aku hanya mau mengajakmu untuk belajar dari Allah, Bapa kita sebagai seorang penabur; Ia tak pernah menaburkan benih yang tidak baik di ladang hati manusia. Kendatipun demikian, benih baik itu ada yang jatuh di tanah yang berbatu dan bersemak duri, bertumbuh untuk sementara lalu mati; yang lain ditaburkan lalu dimakan oleh burung, dan nampaknya percuma; tapi ada juga yang tumbuh di tanah subur bahkan sampai berbuah lebat. Apakah ladang hatimu saat ini? Apakah Allah kecewa karena hatimu bagaikan tanah yang berbatu-batu? Ataukah tanah yang kering dan tandus? Tidak saudaraku! Kesabaran Allah nampak ketika ada pekerja datang meminta untuk mencabut ilalang, Ia menjawab; “Biarlah keduanya tumbuh sampai waktu panenan.” Hanya mau mengatakan bahwa Allah itu begitu sabar terhadapmu.
Inilah yang perlu Anda sadari pagi ini, dan berbuatlah sesuatu demi kebahagiaanmu; Kalau Allah begitu sabar terhadapmu walaupun dosa-dosamu selalu menikam menerjang jiwa-Nya; Kalau Allah selalu sabar merawat dan bahkan memberi pupuk terhadap benih sabda-Nya yang rawan pertumbuhannya di dalam jiwamu; Kalau Allah itu selalu memberi kesempatan bagimu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahanmu, maka aku hanya mau berpesan kepadamu; Perbuatlah juga kepada saudaramu, suami-istrimu, anak-anakmu, orang tuamu, sahabat-sahabatmu. Allah tahu bahwa sebagian benih-Nya tidak tumbuh subur di dalam hatimu bahkan ada yang akan mati, tapi benih yang tumbuh subur sampai panenan tetap menjadi alasan bagi-Nya untuk berbahagia.
Saudaraku, bukankah panas tidak selamanya berlangsung selama setahun? Bukankah selalu diselingi turunan hujan? Hanya mau mengatakan bahwa dibalik semua kegagalan, di balik semua penderitaan, dibalik semua masalah yang menghimpitmu, bukalah hati dan pikiranmu untuk melihat dan merasakan bahwa berkat Allah yang lain sesungguhnya telah terberi kepadamu, atau setidak-tidaknya ketika pagi ini nafas hidup masih terberi untukmu maka bersyukurlah untuk anugrah itu. Raihlah kebahagiaan dibalik semua derita dan masalah yang menghimpitmu; kalau pun tidak Anda temukan di dalam derita dan masalah itu sendiri, maka arahkanlah pandanganmu jauh ke depan, ke langit tinggi, ke kiri dan kananmu dan temukanlah bahwa sesungguhnya masih ada alasan bagimu untuk berbahagia hari ini.
~dari..Gereja Katolik~